
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Kebijakan ini tentunya membawa dampak langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk kegiatan ekspor dan impor. Buat kamu yang bergerak di dunia perdagangan internasional, perubahan ini mungkin bikin kamu harus mikir ulang soal strategi bisnis.
Di artikel ini, Cepatin akan bahas gimana kenaikan PPN mempengaruhi ekspor dan impor barang, serta apa yang perlu kamu perhatikan supaya tetap kompetitif di pasar global.
Secara umum, PPN sebenarnya nggak langsung dikenakan pada barang ekspor. Hal ini karena barang yang diekspor termasuk dalam kategori zero-rated atau tarif nol persen. Tapi, jangan langsung santai dulu. Dampaknya bisa terasa lewat kenaikan biaya produksi di dalam negeri.
Dengan PPN yang lebih tinggi, produsen lokal harus bayar lebih untuk bahan baku dan jasa yang dikenakan PPN. Kalau biaya produksi naik, harga jual produk ekspor bisa ikut terdongkrak. Hasilnya? Daya saing produk Indonesia di pasar internasional bisa terancam.
Kenaikan biaya memaksa produsen untuk cari cara biar tetap kompetitif. Salah satunya dengan investasi di teknologi atau sistem produksi yang lebih efisien. Ini langkah yang bagus dalam jangka panjang, tapi tetap butuh waktu dan modal di awal.
Di sisi lain, kenaikan PPN punya efek yang lebih nyata untuk impor barang. Karena PPN langsung dikenakan pada setiap barang yang masuk ke Indonesia, harga barang impor otomatis jadi lebih mahal.
Barang-barang konsumsi yang diimpor bakal jadi lebih mahal di pasaran. Ini bisa bikin daya beli masyarakat turun, terutama untuk produk-produk non-esensial.
Sisi positifnya, kenaikan harga barang impor bisa jadi peluang buat produk lokal bersinar. Dengan harga yang lebih bersaing, produk buatan Indonesia punya kesempatan lebih besar untuk merebut pasar dalam negeri.
Strategi Menghadapi Kenaikan PPN
Buat kamu yang aktif di sektor ekspor-impor, kenaikan PPN ini nggak harus jadi hambatan besar kalau kamu punya strategi yang tepat. Beberapa langkah yang bisa diambil seperti optimalkan proses bisnis dengan cari cara untuk menekan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas produk atau layanan, kamu juga bisa memanfaatkan insentif pajak karena pemerintah sering kasih fasilitas seperti pengembalian PPN untuk pelaku ekspor.
Pastikan kamu mengerti mekanisme ini supaya cash flow tetap lancar, dan terakhir diversifikasi produk karena kalau kenaikan PPN bikin barang impor tertentu kurang laku, kamu bisa pertimbangkan produk substitusi lokal yang punya potensi besar.
Jika kamu ingin impor atau ekspor barang pakai Cepatin supaya barang kamu #CepatSampai tujuan. Hubungi Admin Cepatin di nomor ini jika kamu butuh info lebih lanjut mengenai pengiriman barang.
Kami dapat menggunakan cookie atau teknologi pelacakan lainnya ketika Anda mengunjungi situs web kami untuk membantu menyesuaikan Situs dan meningkatkan pengalaman Anda.
Posting Komentar