Sumber: www.unsplash.com/Banesa
Langkah pertama yaitu mengidentifikasi jenis hewan peliharaan yang kamu inginkan lalu pastikan juga bahwa hewan tersebut legal untuk diimpor ke Indonesia. Selain itu kamu juga perlu mempelajari kebutuhan khusus lainnya, termasuk makanan, perawatan, dan lingkungan hidup.
Jadi kamu harus berpikir panjang, apakah nantinya hewan tersebut dapat bertahan di iklim Indonesia? Apakah kamu bisa menanggung biaya perawatannya untuk jangka waktu yang lama? Jangan asal membeli saja tanpa memerhatikan faktor-faktor tersebut ya.
2. Memahami Peraturan Impor
Sumber: www.unsplash.com/BonnieKittle
Kamu perlu mencari tau semua peraturan dan persyaratan impor yang berlaku untuk jenis hewan yang kamu inginkan karena setiap jenis hewan memiliki peraturan yang berbeda. Kamu bisa menghubungi Kantor Veteriner setempat atau Departemen Pertanian untuk informasi terbaru.
Setelah mendapatkan informasi terbaru tentang peraturan impor yang dibutuhkan, pastikan kamu memahaminya dengan baik sebelum berlanjut ke langkah berikutnya. Kamu bisa menanyakannya pada departemen terkait jika kamu masih memiliki beberapa poin peraturan yang kurang kamu pahami.
3. Memiliki Sertifikat Kesehatan
Sumber: www.unsplash/CongH
Pastikan hewan yang akan kamu impor memiliki sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh otoritas hewan kesehatan di negara asalnya ya. Dokumen ini harus mencantumkan bahwa hewan tersebut bebas dari penyakit dan telah menerima vaksinasi yang sesuai.
Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya penyakit menular yang bisa membuat hewan domestik di Indonesia ikut tertular, bahkan beberapa penyakit hewan juga bisa tertular pada manusia, lho. Pastikan hewan yang ingin kamu datangkan ke Indonesia sehat.
4. Ajukan Izin Impor
Sumber: www.unsplash.com/DienyPortinanni
Setelah kamu mendapat bukti sertifikat kesehatan hewan, kamu bisa mulai mengajukan permohonan izin impor ke Departemen Pertanian atau otoritas yang berwenang. Persiapkan dokumen seperti identifikasi hewan, izin impor yang diperlukan, serta sertifikat kesehatan yang sudah kamu dapatkan sebelumnya ya.
Jika hewan tersebut lolos dan mendapat izin maka kamu bisa lanjut ke langkah berikutnya, namun jika tidak mendapat izin, kamu harus bersedih karena hewan tersebut tidak bisa kamu bawa ke Indonesia. Jangan memaksakan hewan yang tidak lolos izin untuk dibawa pulang karena pihak berwenang pasti memiliki alasan untuk kebaikan bersama.
5. Proses Karantina
Sumber: www.unsplash.com/HenryLai
Meskipun sudah memiliki sertifikat kesehatan, hewan kamu tersebut juga masih perlu melakukan karantina untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Pastikan hewan menjalani periode karantina sesuai dengan regulasi Indonesia untuk memeriksa kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit.
Setelah periode karantina selesai dan hewan dinyatakan bebas dari penyakit dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan hewan lain, hewan tersebut dapat diizinkan untuk masuk ke wilayah Indonesia.
6. Hitung Biaya dan Pajak
Sumber: www.unsplash.com/IliannaBrett
Hitung semua biaya yang terlibat dalam proses impor, termasuk bea masuk dan pajak yang mungkin dikenakan. Biaya dan pajak impor hewan ke Indonesia dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis hewan, nilai, negara asal, dan peraturan yang berlaku.
Kamu juga perlu membayar biaya untuk perawatan dan pemeliharaan hewan saat masa karantina. Biaya tersebut termasuk makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis jika diperlukan. Bila kamu butuh bantuan profesional untuk berkonsultasi, kamu juga perlu menambah biaya lagi.
7. Pilih Transportasi/Ekspedisi
Sumber: www.unsplash.com/JessicaBurnett
Setelah memenuhi langkah sebelumnya. Kamu bisa memilih metode transportasi yang aman dan nyaman untuk hewan yang hendak kamu impor. Kamu bisa memilih opsi baik melalui pesawat terbang atau kapal laut. Pastikan kandang dan sarana transportasi memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan ya!
Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak jasa transportasi atau ekspedisi yang hendak kamu gunakan untuk memastikan ketersediaan mereka bila membawa hewan peliharaan.
8. Pemeriksaan Kedatangan
Sumber: www.unsplash.com/KimGreen
Perjalanan panjang hewan kamu belum usai, ketika mereka tiba di Indonesia, hewan tersebut akan diperiksa oleh petugas karantina dan mungkin harus mengikuti proses karantina lagi. Pastikan kamu mematuhi semua prosedur pemeriksaan demi kenyamanan bersama.
Siapkan dokumen-dokumen yang sudah kamu miliki sebelumnya untuk membuktikan bahwa hewan yang kamu datangkan ke Indonesia sudah sesuai prosedur dan ketentuan yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian.
9. Penanganan Setelah Kedatangan
Sumber: www.unsplash.com/MathieuColmon
Setelah hewan tiba, pastikan kamu sudah siap untuk merawat hewan dengan baik. Pahami kebutuhan makanan, perawatan, dan lingkungan hewan tersebut butuhkan. Jika kamu membawa hewan dari negara yang memiliki iklim berbeda dengan Indonesia, mungkin mereka akan butuh beradaptasi.
Berkonsultasilah pada ahli hewan jika memang diperlukan, jangan sampai hewan peliharaan yang sudah kamu tunggu lama harus mengalami sakit akibat ketidak tahuan kamu akan proses adaptasi yang mereka butuhkan.
10. Pencatatan dan Pelaporan
Sumber: www.unsplash.com/ninekoepfer
Jika memang dibutuhkan catat dan laporkan lah semua informasi yang diperlukan kepada otoritas yang berwenang agar memenuhi semua kewajiban hukum yang berlaku sesuai dengan perjanjian yang kamu lakukan.
Selain itu adanya pencatatan dan laporan ini bisa membantu kamu lebih memahami dan mengenal hewan peliharaan kamu lebih dalam lagi. Seperti membuat jurnal pertumbuhan anak ya?
Impor hewan dari luar negeri memang sulit dan harus melewati proses yang panjang. Namun meski begitu, kamu akan merasa senang begitu melihat hewan peliharaan yang sudah lama kamu nantikan kepulangannya, ada di dalam rumah mu.
Jika kamu tertarik dengan topik seputar ekspor-impor, kamu bisa menanyakan pertanyaan kamu pada admin Cepatin di nomor ini. Sebagai jasa ekspedisi terpercaya, Cepatin akan membantu kamu memahami tentang proses ekspor.
Posting Komentar