CEPATIN INDONESIA - Blog Details

Admin
25 / 09 / 2023
Transport Warehouse

Barang dari Indonesia yang Mendapat Larangan Ekspor

Taukah kamu bahwa tidak semua barang boleh dipasarkan ke luar negeri? Terkait dengan keselamatan dan kesehatan manusia, hewan, serta tumbuhan, ada beberapa barang yang rupanya tidak boleh diekspor, lho. Hal ini juga berkaitan dengan keamanan dan kepentingan negara sehingga kamu perlu ekstra hati-hati terhadap barang yang hendak kamu ekspor.

Berikut ini adalah barang-barang yang dilarang ekspor menurut yang disebutkan dalam Lampiran I Permendag 18/2021. Pastikan untuk tidak menyertakan barang tersebut ketikan hendak ekspor sesuatu ke luar negeri ya.

1. Produk Kehutanan

Sumber: www.pexels.com/lilartsy

Tidak semua produk kehutanan masuk ke dalam list barang yang tidak boleh diekspor. Kebijakan dalam negeri Indonesia membuat list produk apa saja yang tidak boleh diberikan. Beberapa diantaranya adalah kayu simpai, galah, tongkat kayu, dan kayu kasar yang dihilangkan getahnya.

Produk rotan juga dilarang untuk diekspor demi menjaga sumber daya negara. Namun beberapa perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai ETPIK, boleh melakukan ekspor produk kehutanan.

2.Produk Pertanian

Sumber: www.elements.envato.com/Chalabala

Beberapa barang pertanian seperti karet alam, balata, getah perca, guayule, chicle dan getah alam sejenisnya dalam bentuk lembaran termasuk dalam barang-barang yang dilarang untuk diekspor.

Alasannya adalah barang-barang tersebut perlu dilestarikan karena memiliki bengaruh besar untuk pertumbuhan dalam negeri. Bagaimana menurut kamu? Apakah melarang suatu produk pertanian untuk diekspor akan memperbaiki pertumbuhan negara?

3. Pupuk Subsidi

Sumber: www.freepik.com/rawpixel.com

Pupuk bersubsidi hanya boleh dijual kepada para petani yang terdaftar dalam RDKK, yakni rencana kebutuhan sarana tani untuk memenuhi kebutuhan usaha tani. Setiap tahun nya pemerintah menentukan pembagian pupuk bersubsidi ini berdasarkan RDKK masing-masing daerah.

Jika pupuk subsidi yang diberikan dengan harga murah kepada para petani dijual kembali, maka hal tersebut melanggar peraturan negara. Pada 2022 lalu, pemerintah mencabut subsidi 3 jenis pupuk sehingga saat ini para petani hanya akan mendapatkan pupuk jenis Urea-NPK saja.

4. Bidang Pertambangan

Sumber: www.pexels.com/FrancescoUngaro

Demi kepentingan dalam negeri, pemerintah memutuskan untuk melarang adanya kegiatan ekspor hasil pertambangan di Indonesia. Tetapi tidak semua barang pertambangan mendapatkan larangan ini, barang-barang yang termasuk dalam larangan adalah produk yang dapat meningkatkan nilai tambah domestik.

Jenis barang pertambangan yang dilarang untuk diekspor diantaranya adalah asir alam, pasir silika, pasir kuarsa, tanah liat tahan api, tanah chamotte, dan lainnya.

5. Barang Cagar Budaya

Sumber: www.kompas.id

Barang-barang yang mengandung nilai sejarah tinggi tentu saja dilarang untuk dikirim ke luar negeri. Jenis barang ini biasanya merupakan barang yang dibuat di masa lalu sehingga rentan terjadi kerusakan jika melakukan perjalanan pengiriman jarak jauh.

Selain barang dengan nilai sejarah yang tinggi bagi negara, barang antik yang berusia lebih dari 100 tahun juga dilarang untuk diekspor. Jika kamu ingin mengirimkan barang antik ke luar negeri maka kamu harus mengikuti persyaratan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia dan negara tujuan pegiriman.

Untuk kenyamanan dan keamanan bersama, ada baiknya untuk mematuhi peratuhan ekspor dan impor dari Indonesia maupun negara yang bekerjasama. Melanggar kebijakan ekpor dan impor membuat kamu bisa saja terkena sanksi yang berat karena melibatkan dua negara berbeda.

Sebelum ekspor barang ke luar negeri, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan admin cepatin di nomor ini supaya kamu lebih yakin dengan jenis barang yang kamu kirim. Kamu juga bisa berkonsultasi tentang metode pengiriman, packaging, hingga waktu pengiriman yang tepat untuk barang kamu.